Bitcoin $120.000: Efek Uptober & Krisis AS, ATH Baru?

Bitcoin $120.000: Efek Uptober & Krisis AS, ATH Baru?
Bitcoin $120.000: Efek Uptober & Krisis AS, ATH Baru?

RINGKASAN

  • Harga Bitcoin Tembus US$120.000: Didorong oleh fenomena “Uptober” dan statusnya sebagai aset lindung nilai di tengah spekulasi shutdown pemerintah AS, harga Bitcoin menunjukkan kekuatan signifikan setelah menguat 10% dalam seminggu.
  • Fundamental On-Chain Menguat: Analisis data on-chain menunjukkan adanya “kelelahan penjual” (seller exhaustion), di mana tekanan jual telah diserap oleh permintaan yang kuat, menciptakan fondasi solid untuk reli harga yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
  • Target ATH US $124.514 Semakin Dekat: Dengan level US$ 120.000 kini menjadi support,fokus pasar beralih ke rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$ 124.514 sebagai target selanjutnya yang paling diantisipasi.
  • Sentimen Positif Meluas ke Altcoin: Kenaikan Bitcoin berdampak positif ke seluruh pasar kripto, dengan altcoin seperti Solana (SOL) dan Litecoin (LTC), serta saham terkait kripto, juga mencatatkan kenaikan yang signifikan.

ℹ️ Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI

Jakarta, 03 Oktober 2025Bitcoin $120.000: Efek Uptober & Krisis AS, ATH Baru?. Pasar kripto kembali bergelora menyambut bulan Oktober. Sesuai dengan reputasi historisnya sebagai “Uptober”, harga Bitcoin (BTC) berhasil menembus level psikologis penting di US$120.000. Kenaikan signifikan ini memicu optimisme baru di kalangan investor, menimbulkan pertanyaan besar: apakah Bitcoin siap menantang dan melampaui rekor All-Time High (ATH) sebelumnya?

Berdasarkan data pasar per pukul 10.52 GMT+7 hari ini, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$120.403. Meskipun ada koreksi minor sebesar −US$209 (−0,17%) dalam beberapa jam terakhir, sentimen pasar secara keseluruhan sangat positif. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini telah menguat selama enam hari beruntun, mencatatkan kenaikan impresif sekitar 10% dalam sepekan terakhir.

Reli ini bukan tanpa sebab. Kombinasi dari sentimen musiman yang kuat, faktor makroekonomi global, dan sinyal on-chain yang sehat menjadi motor penggerak utama. Mari kita bedah lebih dalam faktor-faktor apa saja yang mendorong Bitcoin kembali ke level ini dan apa prospeknya ke depan.

Fenomena “Uptober”: Mitos yang Menjadi Kenyataan?

Bagi para pelaku pasar kripto veteran, “Uptober” adalah istilah yang tidak asing. Secara historis, bulan Oktober sering kali menjadi bulan yang sangat positif bagi Bitcoin. Statistik menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, Bitcoin sembilan kali mencatatkan kinerja positif di bulan Oktober.

Meskipun kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan, sentimen ini sering kali menjadi self-fulfilling prophecy atau ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Ketika investor mengantisipasi kenaikan harga di bulan Oktober, mereka cenderung melakukan akumulasi, yang pada gilirannya benar-benar mendorong harga naik.

Seperti yang diungkapkan oleh Ryan Watkins, Co-founder Syncracy Capital, “September secara historis merupakan bulan terlemah bagi Bitcoin, sementara kuartal IV justru yang terkuat.” Tren inilah yang tampaknya sedang kita saksikan sekarang.

Shutdown AS dan Status “Emas Digital”

Salah satu pendorong eksternal paling signifikan saat ini adalah spekulasi mengenai potensi penutupan (shutdown) pemerintahan Amerika Serikat. Ketidakpastian ekonomi dan politik di AS mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai (safe-haven asset) di luar instrumen keuangan tradisional.

Di sinilah peran Bitcoin sebagai “emas digital” kembali mengemuka. Sama seperti emas fisik yang dicari saat terjadi gejolak pasar, Bitcoin dipandang oleh banyak investor sebagai benteng perlindungan nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan sistemik. Bukti nyata dari sentimen ini adalah arus masuk dana ke produk ETF Bitcoin yang mencapai US$1,5 miliar sepanjang pekan ini, menunjukkan minat institusional yang kuat untuk berlindung di aset digital ini.

Reli ini tidak hanya dirasakan oleh Bitcoin. Sejumlah altcoin besar juga ikut terkerek naik, menandakan sentimen positif yang meluas di pasar. Solana (SOL) tercatat melonjak 5,7%, Litecoin (LTC) naik 6,7%, dan bahkan Dogecoin (DOGE) menguat 4,7%. Saham-saham yang terafiliasi dengan industri kripto seperti Coinbase (naik 7,8%) dan MicroStrategy (naik 3,5%) juga menikmati keuntungan.

Analisis On-Chain: Sinyal “Pegas Terkompresi” dan Kelelahan Penjual

Di luar sentimen dan berita makro, data fundamental dari dalam jaringan (on-chain) Bitcoin memberikan sinyal yang tak kalah positif. Para analis telah lama mengamati fenomena yang disebut “pegas terkompresi” (compressed spring). Selama berbulan-bulan, ada tekanan jual yang konstan di pasar, namun harga tidak mengalami penurunan signifikan. Ini menandakan adanya kekuatan beli yang solid yang mampu menyerap semua tekanan jual tersebut.

David Lawant, Head of Research di FalconX, menjelaskan, “Ketika tekanan pasokan di atas mulai menipis, reli bisa muncul tajam dan beruntun. Situasi inilah yang mungkin terjadi di pasar saat ini.”

Sinyal ini diperkuat oleh metrik on-chain lainnya, seperti Rasio Short-Term Holder Realized Value to Transaction Volume (STH RVT) yang menyusut ke level terendah. Dalam bahasa yang lebih sederhana, ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan spekulatif jangka pendek telah mendingin. Pasar telah melalui fase “detoksifikasi”, menciptakan fondasi yang lebih sehat untuk kenaikan harga yang berkelanjutan. Ketika tekanan jual mereda, pembeli mulai mendapatkan kembali kendali penuh atas pasar.

Proyeksi Harga Menuju ATH Baru di US$124.514?

Dengan berhasilnya Bitcoin merebut kembali level US$120.000, kini level tersebut berubah fungsi menjadi support baru. Pertanyaannya sekarang adalah, ke mana selanjutnya?

  • Target Utama: Rekor harga tertinggi Bitcoin (ATH) sebelumnya tercatat di level US$124.514. Ini adalah target psikologis dan teknis berikutnya yang akan diuji.
  • Level Resistance Terdekat: Sebelum mencapai ATH, BTC kemungkinan akan menghadapi sedikit perlawanan di sekitar level US$ 122.000 hingga US$ 123.500.
  • Level Support Kunci: Jika terjadi koreksi, Bitcoin harus mampu bertahan di atas area US$115.000. Kegagalan untuk mempertahankan level ini dapat membatalkan skenario bullish dan membuka potensi penurunan kembali ke zona US$ 112.500 atau bahkan US$ 110.000.

Penutup

Kenaikan harga Bitcoin ke level US$120.000 pada awal Oktober 2025 adalah puncak dari konvergensi beberapa faktor kuat. Sentimen musiman “Uptober” memberikan angin segar, ketidakpastian makroekonomi global memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset lindung nilai, dan data on-chain yang solid menunjukkan bahwa fundamental pasar berada dalam kondisi prima.

Meskipun jalan menuju ATH baru di US$124.514 terlihat semakin terbuka, investor harus tetap waspada. Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Namun, dengan sinyal-sinyal positif yang ada saat ini, optimisme bahwa rekor baru akan segera tercipta terasa lebih beralasan daripada sebelumnya. Pasar sedang mengamati dengan saksama, menantikan apakah sang “Raja Kripto” mampu melanjutkan momentum impresifnya.

Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk tujuan edukasi dan informasi, bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Related Post

Tinggalkan komentar