Wall Street Menguat: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga

Wall Street Menguat: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga
Wall Street Menguat: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga

Wall Street Menguat: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga. Penguatan ini didorong oleh optimisme investor yang semakin kuat bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan segera mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuannya guna menopang perekonomian.

Berdasarkan data penutupan, indeks S&P 500 tercatat naik 0,21% ke level 6.495,15. Indeks teknologi, Nasdaq Composite, memimpin penguatan dengan kenaikan 0,45% menjadi 21.798,70, sementara Dow Jones Industrial Average juga menguat sebesar 0,25% dan ditutup pada posisi 45.514,95. Sentimen positif ini menandai keyakinan pasar yang mendalam terhadap perubahan kebijakan moneter The Fed dalam waktu dekat.

Pelemahan Data Ketenagakerjaan

Keyakinan pasar bukanlah tanpa dasar. Pemicu utamanya adalah rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) pada hari Jumat lalu yang menunjukkan tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja AS.

Laporan yang lebih lemah dari perkiraan ini menjadi katalis utama, karena dianggap memberikan The Fed ruang yang cukup untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Secara teori, pasar tenaga kerja yang melambat dapat mengurangi tekanan inflasi. Hal ini memungkinkan bank sentral untuk beralih fokus dari menahan kenaikan harga menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi.

Para investor menafsirkan data ini sebagai “berita buruk adalah berita baik”, di mana perlambatan ekonomi yang terkendali akan memaksa The Fed untuk bertindak lebih cepat.

BACA JUGA: Wall Street Perkasa, Data NFP AS Jadi Penentu Arah

Probabilitas Pemangkasan Suku Bunga CME FedWatch Tool

Probabilitas Pemangkasan Suku Bunga CME FedWatch Tool
Probabilitas Pemangkasan Suku Bunga CME FedWatch Tool

Ekspektasi pasar kini terukur dengan jelas. Berdasarkan data dari CME FedWatch Tool, para pelaku pasar hampir sepenuhnya yakin (probabilitas mendekati 100%) bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan yang akan berakhir pada 17 September mendatang.

Meskipun pemangkasan 25 bps sudah hampir pasti “dihargai” oleh pasar, spekulasi mengenai pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps juga mulai muncul, meskipun probabilitasnya masih di bawah 10%. “Fokus pasar saat ini tertuju pada keputusan The Fed pekan depan.

Pemangkasan 25 bps sudah diperhitungkan, dan ekspektasi untuk pemangkasan 50 bps masih sangat terbatas,” ujar seorang analis dari Longbow Asset Management.

BACA JUGA: Sinyal The Fed Pangkas Bunga, Harga Emas Cetak Rekor Baru

Proyeksi dari Raksasa Keuangan Wall Street

Sejumlah bank investasi besar pun mulai merevisi proyeksi mereka. Barclays, misalnya, kini memperkirakan The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps sepanjang tahun 2025, meningkat dari proyeksi sebelumnya yang hanya dua kali.

Bahkan, Standard Chartered mengambil sikap yang lebih dovish dengan memproyeksikan pemangkasan sebesar 50 bps pada pertemuan September ini, naik dari perkiraan awal mereka yang hanya 25 bps. Proyeksi ini menunjukkan betapa kuatnya keyakinan bahwa data ekonomi terakhir telah mengubah peta jalan kebijakan The Fed.

Fokus Investor Selanjutnya

Ke depan, investor akan mencermati rilis data penting lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai kondisi ekonomi AS.

Data inflasi konsumen (CPI) yang akan dirilis pekan ini akan menjadi sorotan utama. Jika inflasi menunjukkan tren penurunan yang konsisten, hal itu akan semakin memperkuat alasan bagi The Fed untuk segera menurunkan suku bunga.

Selain itu, revisi data ketenagakerjaan dari Bureau of Labor Statistics juga akan dipantau untuk mengonfirmasi apakah pelemahan pasar tenaga kerja benar-benar terjadi secara berkelanjutan.

Penutup

Penguatan Wall Street baru-baru ini merupakan cerminan dari ekspektasi pasar yang solid terhadap langkah The Fed untuk memangkas suku bunga.

Dipicu oleh data ketenagakerjaan yang melemah, investor kini memandang pelonggaran kebijakan moneter bukan lagi sebagai kemungkinan, melainkan keniscayaan.

Meskipun pemangkasan sebesar 25 basis poin telah menjadi konsensus, data inflasi yang akan datang akan menjadi penentu utama apakah The Fed akan mengambil langkah yang lebih agresif untuk menavigasi perekonomian AS menjauh dari potensi resesi.

Related Post

Tinggalkan komentar